banner 1198x899

Implementasi Kerja Sama Bilateral, Gubernur Sulut Lepas 24 Mahasiswa Unima Magang ke Jepang

 

 

MANADO – Sebanyak 24 mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) akan mengikuti Internship Program (pelatihan kerja/magang) ke Jepang.

Mereka akan ditempatkan dibeberapa perusahaan di Jepang untuk mendapatkan bimbingan pekerjaan sekaligus mengasah skil sesuai program studi di bangku kuliah.

 

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengungkapkan keberangkatan 24 mahasiswa program studi bahasa Jepang ke negeri Sakura merupakan implementasi dari kerjasama bilateral yang sudah terjalin di era kepemimpinannya.

“Sebenarnya ini kerjasama pemerintah provinsi dengan Jepang,” ungkap Olly kepada awak media di Lobby Kantor Gubernur, Kota Manado usai melepas 24 mahasiswa Unima yang akan berangkat ke Jepang hari ini, Jumat (26/4/2024).

Apalagi saat ini, terang Olly, terdapat 109 siswa SMK tengah mengikuti program yang sama di Jepang dan ada 300 siswa sementara mengikuti diklat untuk dipersiapkan berangkat.

Menurut Olly hal tersebut termasuk dalam target Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yaitu mengirimkan 1000 pelajar untuk magang ke negeri Sakura.

“Mudah-mudahan dites mereka lulus semua, mereka bisa berangkat ke Jepang. Ditambah mahasiswa jurusan bahasa Jepang, mungkin pencapaian 1000 orang tercapai,” terangnya.

“Sementara diklat ada 300 orang lagi, itu SMK. Tapi kita melihat peluang yang ada, kerja sama dengan Unima, karena Unima punya jurusan bahasa Jepang.

Kebetulan ini program dengan kementerian pendidikan menyangkut kampus merdeka, ada pendidikan vokasi sehingga kita kerjasamakan,” sambung gubernur.

Di tempat yang sama, Rektor Unima Prof Dr Deitje A Katuuk MPd menjelaskan program merdeka belajar kampus merdeka yang digagas Kemendibudristek memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengasah skil di dunia kerja yang sesungguhnya.

Ia membeberkan dari 24 mahasiswanya yang akan diberangkatkan, sebelumnya mereka telah melalui uji kelayakan akademik dari perusahaan Jepang. Terutama kefasihan bahasa.

Adapun di tahap selanjutnya yaitu di bulan Agustus, ia telah menyiapkan kurang lebih 21 mahasiswa jurusan Tata Boga untuk dikirim ke Jepang.

Namun untuk saat ini masih perlu bimbingan ekstra pengetahuan bahasa.

“Jadi benar-benar dinilai dulu dari sekian mahasiswa, 24 orang ini lolos kemudian yang lainnya menyusul karena masih perlu lagi ditambah bahasa Jepangnya.

Jadi untuk tahap berikutnya kurang lebih ada 21 mahasiswa yang akan diberangkatkan,” bebernya.

Lanjut Katuuk, terkait keberangkatan 24 mahasiswa Unima ke Jepang, pihaknya telah melaporkan ke kementerian di direktorat pembelajaran dan kemahasiswaan, kemudian mengajukan izin keluar negeri serta koordinasi ke Kedutaan Republik Indonesia di Jepang.

“Ini terlapor dengan baik, sehingga kami juga akan mengadakan kunjungan ke sana untuk memastikan mahasiswa ini benar-benar ada dan semua perjanjian yang dilakukan sudah ditandatangani untuk sampai mereka dibiayai, sampai juga mereka harus kembali,” lanjutnya.

Di sana mereka akan ditempatkan di perhotelan dan akan mendapatkan pembelajaran terkait manajemen, penataan dan sebagainya.(tha)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *