MANADO– PT. Bank SulutGo (BSG) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Luar Biasa di Gedung Kantor Pusat Bank SulutGo jalan Pierre Tendean No.100, Manado pada Rabu (09/04/2025) yang dihadiri para pemegang saham.
Kesempatan tersebut juga dibahas kinerja keuangan bank tahun 2024 serta RUPS-Luar Biasa.
Menariknya, hasil keputusan RUPS-LB juga menetapkan jajaran anggota pengurus baru dewan komisaris yang diwarnai wajah baru, menggantikan komposisi komisaris sebelumnya, yakni Ramoy Markus Luntungan (RML) dengan jabatan Komisaris Utama, Max Kembuan Komisaris, Sam Sachrul Mamonto Komisaris Independen Jacklyn Koloay Komisaris Independen dan Djafar Alkatiri Komisaris Independen.
“Untuk jabatan Komisaris Utama BSG dipercayakan kepada Ramoy Markus Luntungan,” ungkap Pemegang Saham Pengendali BSG Gubernur Sulut Yulius Selvanus usai mengikuti RUPS-LB.
Diketahui, RML merupakan adalah figur yang berlatarbelakang birokrat yang juga meniti karir politik.
Selanjutnya, Jacklyn Koloay, srikandi politisi asal Minahasa Selatan. Ia juga merupakan mantan Ketua Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sulawesi Utara.
Namun dia adalah putri dari tokoh Koperasi Sulut, mendiang Inyo Koloay.
Kemudian, Sam Sachrul Mamonto. Setelah melepas jabatan sebagai Bupati Boltim, Papa Icat sapaan akrab Sam Sachrul Mamonto, mendapatkan jabatan prestisius. Ia diangkat menjadi Komisaris BSG. Politisi Nasdem ini juga pernah menjabat Komite Direksi BSG pada periode 2016-2021.
Sam Sachrul Mamonto memiliki karir yang unik. Ia sukses berkarir sebagai pelaku pers, birokrat serta wakil rakyat.
Nama anggota Komisaris lainnya, adalah Djafar Alkatiri. Ia adalah sosok politisi tulen.
Pernah duduk di DPRD Manado, DPRD Sulut dan terakhir ia Senator DPD RI periode 2019-2024.
Dan yang terakhir ialah Max Kembuan. Ia menjabat untuk periode ketiga. Max Kembuan duduk di kursi Komisaris BSG sejak tahun 2016.
Ia merupakan pejabat di CT Corp. Ia juga merupakan orang kepercayaan PT Mega Corpora, serta pemegang saham pengendali BSG lainnya.
Adapun susunan jajaran direksi, tetap sama. Direktur Utama tetap Revino Pepah, Machmud Turuis, Pius Batara, Joubert Dondokambey dan Louisa Parengkuan.
Jajaran Direksi ini masih tetap dipertahankan, karena berdasarkan SK pengangkatan mereka harus bertugas sampai tahun 2026.(tha)