Konsisten Dorong Pertumbuhan Ekonomi BI dan Pemprov Sulut Jalin Kolaborasi di NSIC 2024

 

 

MANADO–Proyek investasi di Sulawesi Utara (Sulut) terus digenjot demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang konsisten. Berbagai upaya terus dilakukan sehingga catatan kinerja pertumbuhan ekonomi Sulut, menunjukkan kondisi yang menggembirakan.

Struktur perekonomian Sulut, dari sisi permintaan, masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga (RT) dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB)investasi.

“Berdasarkan struktur perekonomian Sulut relatif tidak berubah dalam satu dekade terakhir, di mana konsumsi rumah tangga dan investasi masih mendominasi perekonomian Sulut dengan pangsa total hingga 78,66% pada tahun 2023. Hal tersebut menunjukkan peran penting investasi bagi perekonomian Sulut,” ungkap
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut Andry Prasmuko saat hadir di North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2024 di Hotel Luwansa, Kamis (18/07/2024).

Menurut Prasmmuko, Sulut memiliki letak geografis yang strategis di kawasan timur Indonesia (KTI) yang dapat dioptimalkan sebagai hub perdagangan dari wilayah KT! ke Asia Pasifik.

“Kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Sulut atas berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka mendorong pembukaan direct call dari Sulut ke Asia Pasifik, diantaranya penerbangan kargo Manado – Narita yang telah beroperasi sejak September 2020 serta pelayaran langsung Bitung – Tiongkok yang telah dibuka sejak Februari 2024,” jelasnya.

Adanya direct call tersebut, sambungnya, diharapkan dapat memperpendek jalur perdagangan, mendorong efisiensi biaya logistik, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap perekonomian wilayah.

“Di samping letak yang strategis, Sulut juga dianugerahi potensi pariwisata yang sudah diakui di kancah global. Sebelum pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut memiliki kontribusi terbesar dibandingkan provinsi lainnya di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua),” ujarnya.

Namun demikian, perkembangan terakhir menunjukkan recovery rate kunjungan wisman ke Sulut pasca pandemi COVID-19 masih terbatas. Hal tersebut patut menjadi perhatian bersama seluruh pihak untuk mengakselerasi sektor pariwisata di Sulut terutama pemulihan dari sisi supply yang meliputi aspek 3A dan 2P yaitu penyediaan atraksi, amenitas, dan aksesibilitas yang didukung dengan promosi dan partisipasi pelaku usaha yang mumpuni.

Letak strategis wilayah Sulut yang diapit oleh 2 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 715 dan 716 menjadikan Sulut dianugerahi kekayaan sumber daya perikanan yang melimpah.

Selain perikanan, sektor perkebunan juga berperan penting dalam menopang perekonomian wilayah terutama komoditas kelapa dan rempah-rempah, yang tersebar secara merata dari wilayah Kepulauan Nusa Utara, Minahasa Raya, dan Bolaang Mongondow Raya. Namun demikian, nilai tambah kedua sektor tersebut belum optimal seiring dengan pemanfaatan produk yang belum dioptimalkan untuk proses hilirisasi.

Dengan letak geografis yang strategis dan kekayaan alam baik pariwisata maupun sektor industri, maka sudah selayaknya Sulut menjadi magnet untuk investasi.

Upaya untuk mendorong identifikasi dan pengembangan berbagai proyek potensial menjadi hal yang perlu dilakukan bersama-sama.

Prasmuko menyampaikan tujuan NSIC
diharapkan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulut secara umum. Atas dasar upaya tersebut, pada tahun 2024, Regional Investment Relations Unit (RIRU) Sulut kembali menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk mendorong peningkatan investasi di daerah melalui penjaringan proyek dalam forum NSIC yang akan dipromosikan kepada investor dalam forum North Sulawesi Investment Forum (NSIF).

“RIRU atau Regional Investment Relations Unit Sulut merupakan hasil kolaborasi KPw BI Sulut bersama Pemerintah Daerah Sulawesi Utara (Pemda Sulut) yang disahkan melalui Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 145 tahun 2017,” jelas Prasmuko.

Keberadaan RIRU Sulut diharapkan menjadi pusat pelayanan informasi (inquiry pandiing), dan promosi dan peluang investasi bagi investor dan eksportir prominen.

“NSIC sendiri memiliki tujuan untuk menjaring proyek clean and clear baru yang dapat menambah potensi investasi di Sulawesi Utara. Kegiatan ini diawali dengan capacity building yang telah dilaksanakan sebelumnya dengan outcome berupa identifikasi awal dari perwakilan RIRU baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk proyek clean and clear di wilayah kerja masing-masing,” ungkap Prasmuko.

Rangkaian seleksi awal proyek clean and clear RIRU Sulut telah dilakukan pada tanggal 4-5 Juli 2024, yang meliputi seleksi administratif, substansi, dan kunjungan lapangan ke lokasi proyek. Adapun pemilihan akhir yang dilaksanakan hari ini merupakan puncak rangkaian NSIC 2024 yang akan memberikan kesempatan kepada para nominasi proyek clean and clear untuk mempresentasikan proyek kepada dewan penilai.

Kepala Biro Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara, Reza AW Dotulong mewakili Gubernur Olly Dondokambey

Kepala Biro Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara, Reza AW Dotulong mewakili Gubernur Olly Dondokambey menyampaikan apresiasi kepada Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut beserta segenap jajaran yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2024.

“Pertemuan ini sangat bernilai, kami memberikan apresiasi atas dukungan berbagai program investasi dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara,” ujarnya.

Pada kegiatan yang melibatkan kabupaten/kota itu, Reza mengatakan bahwa terkait pengelolaan perspektif perekonomian sebagai acuan bersama serta melaksanakan kegiatan promosi dan pengembangan potensi dan peluang investasi dan perdagangan di Sulut.

“Sepanjang semester I tahun 2024 RIRU Sulut telah melaksanakan berbagai kegiatan berkaitan dengan tujuannya mengelola perspektif positif terhadap perekonomian Sulawesi Utara sehingga mendorong investasi dan perdagangan,” ujarnya sembari menambahkan RIRU telah merilis dua seri Presentation Book. Di mana penyusunan Presentation Book merupakan hasil koordinasi bersama_stakeholders, sehingga diharapkan Presentation Book dapat menjadi rujukan informasi bagi investor.

“Selain itu RIRU Sulut juga mengelola website investsulut.id yang berisi informasi kondisi makroekonomi Sulawesi Utara, Potensi Investasi dan perdagangan, serta pariwisata Sulawesi Utara,” ungkapnya.

Selanjutnya, untuk klinik Investasi yang bertujuan sebagai medium penyelesaian kendala berinvestasi di Sulut, telah dilaksanakan klinik Investasi yaitu untuk mendorong ekspor melalui pemanfaatan pelabuhan internasional Bitung

“Promosi investasi untuk proyek KEK Likupang melalui keikutsertaan pada Indonesia Australia Investment Forum dan Indonesia Tourism International Festival Proyek tersebut bertujuan untuk memperkenalkan proyek KEK Likupang serta menjaring investor yang tertarik,” sebutnya.

Pada pertemuan ini, sejumlah kabupaten/kota menyampaikan program unggulannya masing-masing.

 

''img tittle='''' src=''https://radarsulut.com/wp-content/uploads/2025/03/baner-bolmut.jpg'' alt='''' width=''728'' height=''90''/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *