MANADO – Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi (Prodi) Diploma III Teknik Komputer Politeknik Negeri Manado (Polimdo) berhasil menghasilkan Inovasi dan karya terbaik yang bermanfaat bagi masyarakat daerah rawan banjir di Kota Manado.
Adalah Gentri Pasaribu, Anjelike Mendome, Juan Methusala, Musdalifa Amir dan Putri Rorimpandey.
Kelima masyarakat itu mendapatkan dukungan dosen pembimbing sekaligus Sekretaris jurusan (Sekjur) Teknik Elektro, Marson James Budiman SST MT PENS.
Kelima mahasiswa itu juga segera menyelesaikan studi di semester 6 dengan menciptakan seperangkat Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir (Flood) Disaster Early Warning System yang bisa diakses melalui gadget atau HP.
Menurut Budiman, alat pendeteksi ini menggunakan sistem suara dan sirene, selain itu juga dapat diakses ke HP warga.
Ia menjelaskan bahwa latar belakang hadirnya karya mereka yang kini menjadi Project Based Learning (PBL), karena didorong oleh rasa keinginan mereka membantu masyarakat Kota Manado saat bencana terjadi.
“Jadi tahun lalu, sekitar bulan Maret kami melakukan Magang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado. Saat itu, curah hujan sangat tinggi, sehingga air di sungai meluap sehingga warga masyarakat yang memiliki tempat tinggal berdekatan dengan kawasan daerah aliran sungai atau DAS Kota Manado menjadi banjir. Inilah yang membuat kami sepakat untuk membuat alat yang bisa memantau area sungai saat hujan melanda,” bebernya.
Setelah mereka membuat, merakit dan menyelesaikan alat pendeteksi bencana banjir tersebut, maka dilakukan uji coba pemasangan di daerah bantaran sungai di kelurahan Ternate Tanjung, bersama – sama dengan BPBD Kota Manado.
Kepala BPBD Kota Manado, Donald Sambuaga S.STP MSi melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Michael A. Karundeng SH MAP mengatakan, Alat ini sangat membantu masyarakat mengantisipasi bencana banjir pada level 1, 2 & 3.
Alat itu juga dengan cepat bisa melakukan evakuasi kepada masyarakat terkena banjir.
“Dari 12 alat yang pernah di pasang oleh Pemerintah Kota Manado, ada 13 alat yang sudah tidak berfungsi lagi,” ujar Karundeng.
Oleh sebab itu, dengan alat yang dibuat oleh Politeknik Negeri Manado, akan sangat membantu Pemerintah Daerah Kota Manado dengan mudah melakukan evakuasi dini tanpa ada korban nyawa dan kerugian material yang lebih besar.
“Kedepan diharapkan dapat membangun hubungan kerja sama. Pemasangan alat ini di semua bantaran sungai yang berpotensi banjir di Kota Manado,” kata Kabid Maikel sapaan akrabnya.
“Alat ini bisa memberikan informasi tiga level bahaya, saat air DAS meluap dan berpotensi menjadi bencana,” tambah Budiman didampingi Lurah Ternate Tanjung.
Pada Lokasi dipasangnya alat ini, Sri Moki, saat hadir dalam kegiatan penandatanganan kerja sama dan penyerahan alat, sangat berterima kasih kepada mahasiswa Polimdo, yang berinovasi membantu masyarakat dan di rasakan langsung oleh masyarakat.
Direktur Polimdo Dra Maryke Alelo MBA mengatakan, dengan hasil inovasi mahasiswa lewat program PBL mahasiswa ini, Polimdo hadir dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
“Polimdo hadir memberi kontribusi bagi pembangunan daerah Sulawesi Utara dan Kota Manado secara khusus, terutama membantu masyarakat yang tinggal di bentaran sungai-sungai,” tukas Direktur Maryke.(tha)