Panaskan Mesin, Bawaslu se Sulut Gelar Rapat Koordinasi

SOLID : Bawaslu se Sulawesi Utara saat menggelar rapat koordinasi bersama seluruh jajaran, Senin (28/8).

 

Manadorasarsulut.com–Tahapan Pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang sudah di depan mata. Lembaga wasit pemilu yakni Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tak mau menunggu lama. Terbukti, badan negara yang bermarkas di Kelurahan Winangun Kota Manado itu, menggelar rapat koordinasi (Rakor) penguatan kelembagaan, disalah satu hotel di Manado, Senin (28/8).

Rakor tersebut tak lain adalah terkait pengawasan tahapan pencalonan Anggota DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.

Tak tanggung-tanggung lembaga yang diketuai Ardiles Mewoh itu dihadiri seluruh jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota se Sulut. Selain itu, rakor tersebut juga turut diundang mantan Anggota Bawaslu periode sebelumnya.

Kegiatan yang juga dihadiri seluruh personil Bawaslu Provinsi. Diantaranya Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh, Pimpinan Bawaslu Sulut masing-masing Donny Rumagit, Erwin Sumampouw, Steven Linu dan juga Kepala Sekretariat Aldrin Christian.

Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang digelar untuk bersilahturami menjalin kebersamaan.

“Kita memiliki momentum ini sangat baik. Karena saat tahapan pencalonan juga bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan periode lalu dan memulai periode baru,”kata mantan Ketua KPU Sulut itu.

Mewoh juga berharap agar silahturahmi yang digelar tak akan putus. Karena ucapan selamat lebih berarti ketika disampaikan pada orang-orang yang selesai menjalankan tugas.

“Yang baru dilantik jangan cepat puas ketika diberi selamat. Karena yang paling enak itu ucapan selamat diberikan ketika selesai menjalankan tugas,”ujar jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi itu.

Dirinya berkata, banyak hal yang sudah dilakukan selama menjabat Bawaslu Kabupaten/Kota dengan harapan bisa terus menjaga silahturahmi. Dalam arti kritikan dan masukan kepada yang baru. Intinya tak putus komunikasi. Yang baru dilantik jangan merasa ini suatu hal yang baru untuk memulai berbagai hal. Apa lagi hal yang kurang baik.

“Kami ini hanya penyelenggara. Tapi yang punya pemilu ini yakni peserta pemilu dan pemilih. Harus membangun kedekatan. Bukan membuat jarak. Supaya dalam melaksanakan tugas kita tahu siapa yang kita layani,”imbuh Mewoh.

Menurutnya, momentum ini adalah silahturahmi bangun komitmen bersama. Terutama secara kelembagaan untuk mengawas pemilu sesuai yang diinginkan banyak orang.

“Bawaslu terus berkomitmen untuk tingatkan kinerja pengawasan. Bawaslu kabupaten/kota periode sebelumnya sudah hasilkan banyak catatan positif dalam melakukan pengawasan,”terangnya.(fjr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *