Naikkan Pendapatan Petani, Tim LPPM Unsrat Gelar PKM di Kelompok Tani Tetap Jaya Desa Pinasungkulan Kecamatan Modoinding

 

MODOINDING– Modoinding merupakan daerah sentra hortikultura terbesar di Sulawesi Utara. Hingga kini terdapat puluhan kelompok tani yang secara aktif melakukan kegiatan pertanian di 10 desa di kawasan sentra sayuran ini, salah satunya kelompok tani tetap jaya di Desa Pinasungkulan.

Dimana
kementerian Pertanian menetapkan Kecamatan Modoinding sebagai sentra produksi kentang nasional di kawasan Indonesia bagian timur.
Khusus Kabupaten Minahasa Selatan, produksi kentang tahun 2018 mencapai 46 ribu ton atau naik 19 persen jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 36 ribu ton (Warta Ekonomi, 2019).

Pada tahun 2021, kementerian pertanian telah melakukan program perkembangan budidaya kentang di daerah ini (Kementan RI, 2021). Program upland ini berupa bantuan benih, sarana prasarana termasuk didalamnya berupa peralatan mekanisasi pertanian baik di tingkatan pengolahan tanah, pemeliharaan, panen dan pasca panen.

Fakultas Pertanian Unsrat, melalui kegiatan PKM (Program Kemitraan Masyarakat) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unsrat (LPPM Unsrat) yang telah diselenggarakan baru-baru ini, telah mengadakan kegiatan penyuluhan dan diskusi dengan kelompok tani Tetap Jaya, di Desa Pinasungkulan. Tim terdiri dari Dr. Dedie Tooy, Dr. Tommy Lolowang, Dr. Nordy Waney, Dr. Jackson Watung, Dr. Jemmy Nayoan, Dr. Saartje Sompotan dan beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian yang tinggal di daerah ini.
Diketuai Dedie Tooy,PHd yang adalah Dekan Fakultas Pertanian Unsrat, Tim LPPM Unsrat sepakat memberikan apresiasi kepada pemerintah dengan adanya support bagi kelompok tani dengan beberapa bantuan sarana produksi termasuk didalamnya peralatan mekanisasi pertanian benar-benar sangat menunjang kegiatan produksi tanaman kentang.

“Beberapa peralatan mekanisasi yang ada adalah traktor tangan, traktor roda 4 dengan beberapa implement seperti bajak rotary, garu yang berfungsi untuk pengolahan tanah, penggulud serta alat penyiang gulma sangat bermanfaat di lapang,”jelasnya.

Dari pengabdian itu ada beberapa persoalan mengemuka dalam diskusi yang hangat antara dosen dan para petani. Antara lain manajemen penggunaan peralatan mekanisasi pertanian sangat penting, apabila peralatan terbatas, terutama dalam pemanfaatan bersama dengan sistem antrian dan tentunya penjadwalan tanam. Peningkatan produksi dengan PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri juga merupakan salah satu potensi yang rencananya akan dikembangkan bersama dalam demplot antara dosen dan petani. Upaya penyediaan benih kentang yang dapat dilakukan di lokasi Modoinding, untuk menjamin ketersediaan benih unggul juga menjadi harapan petani untuk dikembangkan bersama, agar Modoinding dapat menjadi sentra benih juga, selain sentra produksi.

“Pertanyaan dari petani langsung ditindak lanjuti dari tim PKM LPPM Unsrat yang adalah dosen Fakultas Pertanian,” tukas Tooy.

Tooy menambahkan tim PKM Fakultas Pertanian (LPPM Unsrat) bersiap untuk menindaklanjuti dalam program bersama ke depan. Terutama untuk kemitraan antara Fakultas Pertanian, Kelompok Tani, pemerintah daerah baik Kabupaten Minahasa Selatan dan Provinsi Sulawesi Utara, yang nantinya ditingkatkan dengan kelompok bisnis dan industry yang dapat menyerap kentang di Kecamatan Modoinding,” mantan Ketua Jurusan Teknologi Pertanian ini.

Beberapa program ke depan kata Tooy, akan dikembangkan antara lain, demplot tanaman kentang dengan perlakuan teknologi PGPR, pestisida organik, pendampingan pembibitan, teknologi pasca panen dan mekanisasi pertanian. Untuk skala besar atau gabungan kelompok tani (Gapoktan), salah satu potensi juga yang dapat dibantu oleh pemerintah yaitu mesin panen kentang dan beberapa peralatan lainnya demi menurunkan biaya produksi dan mempercepat waktu panen.

Dari pengamatan media ini antusias petani sangat besar mencari tahu informasi peningkatan pendapatan masyarakat untuk peningkatan ekonomi daerah,
Dan itu sangat di apresiasi oleh tim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *