banner 1198x899

Kandouw Pimpin Rakor Evaluasi Penurunan Stunting  

 

MANADO–Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw
Ďç/menghadiri rapat koordinasi dan evaluasi percepatan penurunan Stunting dan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Utara yang di gelar  di hotel Peninsula Manado, Kamis (08/09/2021) .

Diungkapkan Wagub Kandouw, penurunan stunting merupakan tugas” yang berat. Sehingga dibutuhkan pendekatan holistik.
“Untuk itu saya ingatkan harus dilakukan pendekatan holistik dari semua spektrum dan strata sosial maupun semua anak bangsa harus terlibat,” lugasnya.

Lanjut dikatakan Wagub Kandouw,  capaian penurunan angka stunting di Sulut, baru di angka 1 persen.

“Untuk itu perlu terus dilakukan sejumlah terobosan,” ungkapnya.

Tentunya lanjut Wagub Kandouw, hal Pertama yang dilakukan adalah komitmen yang kuat.
“Hal ini mengingatkan kita betapa krusialnya upaya yang harus kita lakukan untuk menurunkan stunting,” ujarnya

Wagub Kandouw juga menambahkan bahwa, dalam berbagai kesempatan, kabupaten/kota didorong untuk mencetuskan kebijakan yang konkrit.

“Saya ingatkan tentang penetrasi dan upaya yang konkret dalam kebijakan kita agar komitmen ditrasformasikan kepada seluruh jajaran, bupati dan walikota sehingga penanganan berjalan maksimal,” tukasnya.
Dia juga berharap dana desa yang besarannya diplot sebesar Rp1 miliar dapat dimanfaatkan untuk penanganan stunting.

“Pemanfaatan dana ini dapat kita tajamkan.
Kalau dana desa sebesar Rp1 miliar, yang 40 persennya digunakan untuk operasional kepala desa, sebagian lagi bisa untuk tangani stunting,” tqasnya.

Poin penting yang wajib dikedepankan adalah koordinasi. “Koordinasi sangat penting, terutama lintas daerah, sehingga kebijakan yang dihasilkan bermanfaat. Ini ikhtiar kita untuk penanganan stunting. Untuk menangani stunting dengan komitmen dan koordinasi,” katanya.

Menurunkan stunting, sebut Kandouw adalah wajib.

“Karena itu diingatkan kembali tentang penurunan stunting yang menjadi agenda nasional. Dan benang merahnya dengan peningkatan SDM,” ungkap Kandouw.

Terkait peningkatan infrastruktur di Indonesia, tambahnya, telah diakui dunia. Namun hal ini, harus diimbangi dengan peningkatan SDM. Solusinya, dengan pengurangan stunting yang menjadi beban pemerintah dan masyarakat

Di sisi lain, Kandouw memberikan apresiasi kepada Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) yang berhasil meraih penghargaan. Karena sukses menurunkan stunting hingga 9 persen.

“Kabupaten Bolmut menjadi kabupaten terbaik karena mampu turunkan stunting sehingga mendapat penghargaan pusat. Demikian juga dengan Kota Tomohon,” tambahnya

Sebelumnya, Sekretaris Utama BKKBN Drs Tavip Agus Rayanto MSi menyampaikan bahwa pekerjaan rumah Pemprov Sulut cukup berat untuk mengejar target pemerintah pusat sebesar 14 persen.

“Ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Pak Wagub. Harus menurunkan di atas empat poin. Padahal kalau kita lihat lima tahun terakhir turunnya hanya 0,3 persen. Jadi harus bekerja tidak seperti biasanya,” katanya.
Sementara itu, Danrem 131 Santiago, Brigjen TNI Mukhlis SAP MM, secara khusus mendapat titipan untuk ikut menurunkan stunting.

“Menurunkan stunting itu bukan hanya soal seremonial tetapi bagaimana praktiknya. Terkait hal ini, saya telah melakukan presentasi ke para Dandim. Kami mendukung dan membantu pemerintah daerah, untuk kita jalankan dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.(tra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *