Manadoradarsulut.com–Setelah mengorek karir serta prestasi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara (Sulut) Samsurijal Mokoagow.
Kali ini radarsulut.com menulusuri rekam keluarga putra asli Bolmong Raya, dan juga diketahui merupakan keturunan langsung raja Bolaang Mongondow yang tersohor dizamannya yakni Loloda Mokoagow.
Berkarir di kepolisian tentunya Sam sapaan akrab caleg nomor urut 3 partai Gerindra itu, tak lupa membahagiakan keluarganya disela-sela pengabdiannya terhadap bangsa dan negara.
Apalagi diketahui pria berpostur badan tinggi yang berasal dari Desa Tabang, Kota Kotamobagu itu kerap mendapat tugas dan tantangan besar, salah satunya memburu gembong narkoba.
Tak hanya di dalam tanah air, jaringan pengedar barang haram internasional juga dibekuk polisi yang pensiun dengan pangkat dua melati atau disebut Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
Dari informasi yang dirangkum media ini, Sam terakhir bertugas di Mapolda Maluku dan pernah menjabat Wakil Direktur Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) Polda Sulawesi Utara selama beberapa tahun. Namun sebelumnya salah satu putra bermarga besar di bumi Totabuan itu lama menghabiskan karirnya Bareskrim Mabes Polri.
Bahkan, istri dan anaknya harus diboyong ke Ibu Kota negara Jakarta untuk mendampinginya selama bertugas. Penulusuran media ini, Samsurijal memiliki istri bernama dr Faridah Alkatiri MKes, yang saat ini bertugas di bagian kesehatan Polda Sulut. Serta memiliki satu anak perempuan bernama Qanitah Mokoagow yang kini duduk di bangku Kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA) IX BINSUS Manado.
Dr Farida Alkatiri MKes sendiri merupakan jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado dan berasal dari keluarga berketurunan arab, namun juga memiliki darah Bolaang Mongondow dari jalur ibunya.
Sejak kecil Farida sudah diajarkan hal-hal baik dilingkungan keluarganya. Sehingga dr Farida berhasil meraih kesuksesannya dan mendapat pujaan hati yang juga sama-sama sebagai abdi negara.
Dr Farida sendiri yang mengawali tugasnya sebagai dokter di Polda Sumatera Selatan (Sumsel). Kemudian karena harus mengikuti suami dr Farida dipromosikan pindah tugas ke bagian kesehatan Mabes Polri.
Meskipun memiliki suami berprofesi sebagai seorang polisi yang sering berpindah-pindah tugas dan meninggalkan rumah karena tugas, namun tak menyurutkan kecintaan dan dukungan moril kepada suami tercinta.
“Sebagai seorang istri yang bertugas sebagai abdi negara sudah menjadi keharusa untuk memberikan dukungan moril. Ka Sam sewaktu bertugas banyak meninggalkan rumah untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri. Awalnya sih belum terbiasa, namun seiring berjalan waktu saya mulai terbiasa.
Dan dukungan moril serta memberikan semangat kepada ka Sam setiap pergi bertugas selalu diberikan. Apalagi ini kan tugas pengabdian negara, tentu sudah menjadi kewajiban seorang istri harus mendukung penuh,”ujar dr Farida saat diwawancarai media ini, Selasa (30/1) melalui sambungan telepon.
Lanjut, dr Farida saat ditanya langkah suami yang setelah pensiun yang memiliki terjun ke dunia politik, bagaimana tanggapan dirinya sebagai seorang istri. Dr Farida menuturkan, awalnya masih mempertimbangkan, apalagi setelah purna tugas kesempatan untuk berlama-lama dengan keluarga, merupakan hal yang dinanti-nantikan dirinya bersama seorang anak perempuan semata wayang Qanitah. Namun, setelah diskusi panjang ia memberikan restu kepada sang suami untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari partai Gerindra.
“Saat ini ka Sam terus melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk mendapatkan dukungan. Namun, saya yang terikat dengan tugas sebagai abdi negara tentu hanya dapat memberikan dukungan doa dan penyemangat kepada ka Sam.
Saya hanya berpesan ketika mendapat kepercayaan masyarakat, jaga itu dengan sebaik-baiknya. Jangan terlalu mengucap janji. Buktikan saat terpilih nanti. Karena itu yang menjadi peran dan tugas sebagai wakil rakyat,”terang dr Farida.(fjr)