Politeknik Negeri Manado Gelar FGD Guna Identifikasi dan Analisis Isu Dimensi STEEPV di Sulut

 

MANADO–Focus Group Discussion (FGD) digelar Politeknik Negeri Manado guna mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu dimensi STEEPV di Provinsi Sulawesi Utara.

FGD ini implementasi program Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Ristek.

Tujuannya untuk menciptakan pola kerja sama yang bersinergi serta mengedepankan konsep saling menguntungkan antara lembaga pendidikan tinggi Vokasi dengan Industri dan Dunia Kerja.

Beberapa narasumber diundang membahas mengenai enam topik selama tiga hari, 16-18 Januari 2024 di The Sentra Hotel Manado. Baik dari unsur Sosial, Ketenagakerjaan, Pariwisata, Media dan Politik.

FGD kali ini sengaja diangkat soal Pengumpulan Data dan Analisis Data Ketenagakerjaan Vokasi di Sulawesi Utara Pendekatan (STEEP V).

“Pendekatan STEEP V itu soal Sosial, Teknologi, Ekonomi, Lingkungan dan Politik,” ungkap Koordinator Humas dan Kerjasama Polimdo Stevie Kaligis, SE,Ak,ME Ca Kamis (18/1/2024).

Kaligis menjelaskan FGD ini memotret persoalan-persoalan ketenagakerjaan lulusan pendidikan Vokasi.

“Kami menggunakan metode ini untuk mendapatkan gol akhir program ini. Jadi bagaimana kita ingin mendesain kedepan ketersesuaian antara pendidikan Vokasi dengan dunia industri di Sulawesi Utara,” terang Kaligis.

Lagi pula, persoalan menumpuk yang tengah dihadapi soal lulusan Vokasi tidak terserap di daerah sendiri.

Selain itu membahas ketersesuaian arah investasi daerah. Misalnya, arah investasi daerah di bidang pertambangan, justru kampus pendidikan Vokasi tidak mempersiapkan lulusan pertambangan.

“Nah itulah yang kita ingin menjadi searah, baik lulusan dan arah investasi daerah sendiri. Bukan tak searah,” jelas Kaligis.

Sehingga, kata Stevie, tak heran jika dunia kerja pertambangan banyak menyerap tenaga kerja dari luar negeri.

“Itu salah satu contoh saja. Kita di daerah tidak dapat menyuplai tenga kerja di industri, karena tidak tersedianya lulusan sesuai bidang yang diinginkan industri,” ujarnya lagi.

Pada pendidikan Vokasi itu ada Politeknik, Akademi Komunitas, SMK, BLK dan lembaga-lembaga kursus.

Kemudian, FGD membahas persoalan lain yang tengah dihadapi adalah banyak lulusan terbaik Vokasi justru tidak bekerja di Sulawesi Utara.
Intinya dalam FGD STEEP V ini lagi mencari tren-nya. Kemudian ada tahap selanjutnya yang akan dibahas.

“Kira-kira ada tiga atau empat tahap lagi untuk tahun pertama ini. Selanjutnya tahun kedua masuk implementasi dan tahun ketiga evaluasi,” tambahnya.(tha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *