MANADO – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) bersama International Labour Organisation (ILO) dalam Project Skills for Prosperity on Improving Skills Development System in TVET Institutions in Indonesia melalui PIC GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) melaksanakan webinar.
Webinar bersifat sosialisasi ini terkait Isu Gedsi merdeka belajar, merdeka dari kekerasan seksual serta nothing us without us.
Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA membuka kegiatan yang berjalan dua sesi pagi dan sore di Gran Puri Hotel, Sabtu (24/9).
Mahasiswa Polimdo mendominasi sebagai peserta webinar yang dibekali narasumber dari Pemprov Sulawesi Utara melalui Dinas PPA, Meydizon Derek SSos serta dari Swara Parangpuan, Nurhasanah SSos untuk sesi pertama merdeka belajar, merdeka dari kekerasan seksual.
Pada sesi kedua nothing us without us, menghadirkan narasumber dari Dinas Sosial Sulawesi Utara, Muh. Subhan Langga SE juga dari Ketua DPD Pertuni Sulut, Theodorus Poluan.
“Webinar ini sangat penting dalam membahas isu Gedsi serta mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” kata Direktur yang diiyakan National Project Officer (NPO) ILO dari Skills for Prosperity, Irfan Afandi.
PIC GEDSI Radjab Djamali mengatakan, webinar kali ini lebih fokus untuk masalah disabilitas dan sosial inklusi.
“Dalam hal ini perguruan tinggi menerima calon mahasiswa baik dalam kondisi normal dan tidak normal,” kata Radjab.
Polimdo lanjut Radjab, tidak membatasi calon mahasiswa karena hak setiap orang yang dilindungi undang-undang untuk belajar.
“Nantinya polimdo juga menyiapkan fasilitas untuk kaum disabilitas,” terangnya.
Kata Radjab, Polimdo sudah menyiapkan gedung baru untuk kebutuhan para mahasiswa disabilitas.
“Intinya pembahasan di webiner ini masih dalam ruang lingkup Gedsi yang bersifat sosialisasi. Jadi fokusnya untuk disabilitas,” pungkasnya. (atha)