MANADO–Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) bikin terobosan baru kepada mahasiswa.
Program studi Magister Ilmu Pemerintahan baru saja beroperasi melalui Keputusan Menteri Pendidikam Tinggi, Sains dan Teknologi Nomor 87/A/0/2025 tertanggal 10 Januari 2025
Dari 24 Mahasiswa baru yang berhasil di seleksi pada kelas perdana, satu diantaranya adalah penyandang disabilitas netra.
Mahasiswa tersebut adalah Steven Kowaas yang selama ini kenal publik sebagai aktivis hak asasi manusia.
Meski memiliki keterbatasan fisik, namun ia tidak mau kalah dengan masyarakat pada umumnya.
Dekan FISIP Unsrat Dr Ferry Daud Liando mengatakan Rektor Unsrat Prof Dr Ir Berty Oktovian Alexander Sompie M.Eng. IPU. ASEAN.Eng menyambut gembira atas terobosan ini.
“Atas kepedulian Pak Rektor, saudara Steven diberikan Beasiswa Pendidikan. Ini cara bapak rektor memberikan penghormatan terhadap teman-teman disabilitas, meski memiliki keterbatasan fisik namun tetap berjuang dan setara dengan kalangan lain,” kata Ferry Liando, Senin (17/02/2025).
Menurutnya, Steven merupakan aktivis sosial yang selama ini ikut memperjuangkan kesetaraan dan keadilan terhadap penyandang disabilitas.
“Waktu saya jadi tenaga ahli penyusunan Perda Disabilitas Provinsi Sulut, pak steven banyak memberikan masukan.
Beliau juga berapa kali satu tim dengan saya sebagai tim perumus materi debat kepala daerah dalam beberapa kali pilkada,” terang dia.
Secara institusi terobosan S2 Magister Ilmu Pemerintahan ini akan menguntungkan bagi akreditasi nasional ataupun intsrnasional.(tha)
“Salah satu instrumen penilaian adalah ramah terhadap penyandang disabilitas,” ujarnya.