MANADO–Program terapan hilirisasi tahun 2024 oleh Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai salah satu inovasi dari Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dilakukan oleh tim Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang diketuai Prof Dr.Ir Jein Rinny Leke.,MP.IPU anggota Prof Dr Erwin Wantasen Msi dan Prof Nio Song Ai,Msi.,Phd.
Kegiatan dilakukan di SD GMIM 141 Desa Warembungan Kecamatan Pineleng pada Rabu 23 Okober 2024 ini disambut antusias ratusan siswa yang ikut serta.
” Tujuan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak melalui pemberian telur yang dapat membantu tumbuh kembang anak sehingga dapat menurunkan anak anak stunting,” tutur Prof Jein Leke.
Dia menambahkan, sangat perlu dilakukan langkah preventif terhadap masalah stunting.
Salah satunya dengan program hilirisasi. Program yang digerakkan mulai dari sosialisasi dan praktek pemenuhan gizi.
“Melalui kegiatan ini kami dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah,mengenai bahan pangan hewani beserta pengolahannya.
Terlebih melihat antusiasme siswa yang sangat tinggi tentu menjadi penyemangat bagi kami,” tambahnya.
Tampil sebagai narasumber kegiatan ini adalah Dr Mercy IR Taroreh,STP,Msi sebagai ahli pangan di Unsrat.
Materi yang diberikan tentang telur dan stunting di mana telur sebagai sumber protein, asam amino essensial, vitamin, fosfor, kolin dan selenium.
Selanjutnya setelah materi dilanjutkan dengan pemberian makanan terdiri nasi, ayam,sayur ,telur dan susu bagi anak anak.
“Dari kegiatan ini diharapkan anak-anak bisa lebih bersemangat untuk mengkonsumsi makanan yang berguna bagi tubuh juga dengan makan bersama di kelas dan mengetahui tentang gizi untuk tumbuh kembang, mereka akan lebih paham sehingga membantu pertumbuhan,” jelas Taroreh.
Kepala sekolah Moudy Lamongi,SPd, mengungkapkan rasa terima kasih dan memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan yang dilakukan di SD GMIM 141 Desa Warembungan Kecamatan Pineleng.
“Semoga agenda hari ini dapat menambah ilmu dan wawasan tentang bahan hewani dan cara pengolahannya. Serta manfaat untuk kesehatan, terutama bagi anak-anak siswa,” harapnya. (*/tha)