MANADO– Pesan menohok Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menggema di hadapan 486 lulusan SMA Negeri 7 Manado saat prosesi penamatan di Aula Mapalus Kantor Gubernur Kota Manado, Kamis (30/5/2024).
Sebuah fase baru yang bakal dilalui para siswa yang telah dinyatakan lulus tersebut di era digitalisasi menjadi tantangan tersendiri.
Menyusutnya lapangan pekerjaan, yang kemudian menambah angka pengangguran menjadi momok menakutkan bagi generasi gen z atau milenial.
Namun sejumlah strategi terus dimodifikasi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (ODSK).
Salah satunya menyiapkan konstruksi sumber daya manusia untuk magang ke Jepang.
“Untuk yang langsung bekerja, pak gubernur sudah membuka jalur bekerja di Jepang .
Tapi harus mengikuti alurnya dengan mengikuti pelatihan sehingga bisa kerja ke Jepang. Ada juga ke Australia,” jelas Kandouw yang juga disaksikan Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Utara Femmy Suluh.
Menurut Kandouw, menyediakan lapangan pekerjaan sudah menjadi tanggungjawab pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, sekaligus mengangkat derajat putra-putri daerah agar dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Ini yang menjadi modal anda untuk menghadapi masa depan karena proses tidak akan mengkhianati hasil, semakin tekun dan berkonsentrasi anda akan menikmati hasil,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi peran guru-guru yang yang sudah membawa 70 persen lulusan SMAN 7 Manado diterima di berbagai universitas negeri di Indonesia, melebihi kuota yang disediakan yakni 40 persen.
Kualitas guru sangat berpengaruh terhadap masa depan siswa-siswi. Olehnya hal tersebut harus terus dipertahankan agar supaya kualitas kelulusan semakin baik dari tahun ke tahun.
“Buat adik adik siswa ingat jasa gurumu,” pesan Kandouw.(tha)