banner 1198x899

Buka Rakerkesda, Gubernur Olly : Pemprov Siap Dukung Strategi Tertuang 6 Pilar Kesehatan

MANADO–Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menyatakan siap mendukung dan menyelaraskan transformasi sistem kesehatan, termasuk di dalamnya layanan kesehatan masyarakat.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey, menyatakan bentuk dukungan tersebut, diterapkan melalui strategi yang dituangkan dalam 6 pilar transformasi kesehatan, yang terdiri atas Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.

“Pemprov Sulut memberikan dukungan penuh atas peningkatan dan transformasi kesehatan. Tujuannya agar semua layanan kesehatan masyarakat dapat kita lakukan,” ungkap Gubernur Olly saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Sulut di Hotel Sentra Manado pada Selasa (4/7/2023).

Sejauh ini, Pemprov Sulut telah memaksimalkan upayan layanan kesehatan masyarakat. Salah satu langkah yang telah ditempuh adalah melakukan kerja sama yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) dengan rumah sakit pengampu yang ada di pusat.

“Bulan lalu Pemprov Sulut telah melakukan penandatanganan MoU dengan rumah sakit pengampu untuk rumah sakit yang ada di Sulut, dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan,” katanya.

Olly juga menyampaikan Pemprov Sulut tengah merampungkan penanganan BPJS Kesehatan, melalui universal coverage.Tetapi rencana ini, masih ada kendala, yakni di tahapan update data.

“Pemprov Sulut terus menyelaraskan layanan kesehatan sesuai yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk ditangani. Ini akan berdampak baik bagi masyarakat Sulut,” tukasnya.

Saat ini, kata Olly, telah banyak berdiri rumah sakit tipe D di sejumlah daerah. Itu menjadi bukti bahwa layanan kesehatan masyarakat terus berkembang.

“Salah satunya rumah sakit tipe D di Bolaang Mongondow yang didirikan untuk menunjang infrastruktur kesehatan. Pemerintah pusat juga turut menopang terus dan meningkatkan layanan kesehatan,” ujarnya sembari menambahkan bahwa ketersediaan layanan kesehatan perlu terus dikoordinasikan dengan baik.

“Kalau koordinasi baik, maka layanan kesehatan juga baik. Di sini tugas utama pemerintah adalah untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan melalui Rakesda, diharapkan semua kebijakan dapat berjalan baik. Terutama untuk dapat input meningkatkan layanan kesehatan sesuai tema yang diusung dalam Rakesda.

Tema Rakesda, adalah Harmonisasi Transformasi Kesehatan Pusat, Provinsi, Kabupaten//Kota Menuju Sulawesi Utara Sehat dan Sejahtera Sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Pasifik.

Kepala Dinas Kesehatan Sulut, dr Debie Kalalo mengatakan pelaksanaan Rakesda sebagai evaluasi dan merumuskan rencana percepatan indikator prioritas Kesehatan di sepanjang tahun 2023 hingga 2024.

“Kegiatan ini dihadiri 198 puskesmas, 54 direktur rumah sakit dan institusi kesehatan, dengan fokus pembahasan Enam Pilar Transformasi Kesehatan,” tukasnya.

Ia mengatakan, poin penting yang akan dibahas adalah, terkait integrasi layanan kesehatan, mulai dari percepatan penurunan stunting hingga eliminasi penyakit malaria, TBC dan penyakit lainnya, baik yang kenular maupun tidak menular.

“Integrasi layanan primer berbasis keluarga sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang akan melibatkan pemerintah pusat, provinsi dan kab kota,” katanya.

Dirjen Kesehatan Masyarakat Indonesia Kemenkes, dr Maria Endang Sumiwi menyampaikan secara detail tentang Enam Pilar Transformasi Kesehatan.

Ia juga memberikan apresiasi atas peran Pemerintah Provinsi Sulut dan kabupaten/kota se Sulut yang memberikan perhatian besar terhadap peningkatan layanan kesehatan.

“Dibutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih siaga, responsif dan lebih tangguh saat ini maupun akan datang. Baik melalui upaya
preventif dan promotif.

Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatab Indonesia pada Enam Pilar Transformasi Kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia,” jelasnya.

Turut hadir, Plt Dirjen Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes, dr Nida Rohmawati, Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw, Sekdaprov Sulut Steve Kepel.(tha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *