MEDAN-Luar biasa perjuangan para atlet-atlet Sulut untuk mengharumkan nama daerah di ajang PON XXI 2024 Aceh-Sumut.
Namun begitu segala perjuangan yang dilakukan tetap tak akan lepas dari peran “Dewi fortuna.’
Seperti yang dialami dua atlet Sulut yang harus menerima nasib kalah dramatis di final hingga gagal menyumbang emas.
Pertama di alami oleh pedayung Sulut Jeannete Kumendong yang sempat memimpin di depan saat perlombaan di Pantai Kapuk Aceh, Selasa (10/09/2024) lalu.
Sayangnya mendekati finis, Jeannete terjatuh dari perahunya hingga posisinya direbut atlet Papua dan DKI Jakarta.
Akibatnya Papua meraih emas, DKI perak dan Jeannete harus puas menerima perunggu.
Tak kalah tragis juga di alami atlet balap sepeda Sulut Jireh Greciela Waleleng kalah harus puas mendapat perak, dengan perbedaan waktu hanya 1 detik di kelas individual road race jarak pendek berlangsung di Pematangsiantar Parapat Sumut, Kamis (12/09/2024) siang ini.
Jireh dengan kapasitas juara pra PON lalu, finis waktu 01:18:04.902, sedangkan yang merebut emas Shakilah Aska Shalsabilla dari DKI unggul tipis 01:18:03.724 atau gapnya hanya 00:00:01.178.
Namun hingga Jumat (13/09/2024) ini, pasukan Kawanua telah mengantongi 4 Emas, 5 Perak,9 Perunggu.
Sedangkan pada Jumat ini Sulut tetap mendulang medali 1 perak di Taekwondo,
1 perunggu binaraga, 1 perunggu Arung Jera, 1 perunggu Atletik.
“Sulut punya potensi menambah medali dari tinju, e-sport, soth tenis, bridge, kick boxing dan sambo. Namun cabor lainya juga punya peluang yang sama,”;ungkap Kabid Pemuda Dispora Sulut Billy Waleleng .(*/tha)