BAHOWO–Desa Bahowo, Tongkaina, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara terletak ± 16km dari kampus Politeknik Negeri Manado (Polimdo).
Desa ini memiliki objek wisata mangrove Hutan mangrove yang seringkali menjadi tempat rekreasi hingga edukasi. Hutan Mangrove Bahowo menjadi benteng alam terakhir di Bawoho.
Salah satu usaha partisipasi Karang Taruna yang ada di desa Bahowo untuk mendukung program pemerintah desa menjadi desa wisata adalah dengan mengikuti pelatihan Bahasa Inggris mengenai “Tour guide.”
Dimana pentingnya berkomunikasi dengan wisatawan asing saat wisatawan mengunjungi objek wisata yang ada di desa Bawoho.
Pelaksana Ketua Deisy Ch.Andih SE MSi mengatakan pihaknya langsung turun ke Desa untuk memberikan bekal ilmu bahasa Inggris kepada warga desa Bahowo.
Deisy beserta team dari Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado turun ke desa.
“Hasil wawancara dengan ketua Karang Taruna yang ada di desa Bahowo bahwa hampir semua Karang Taruna belum mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan berbahasa Inggris ketika menjadi tour guide,” kata Deisy Andih, Sabtu (26/8/2023).
Deisy mengatakan, Pengabdian ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata Jurusan Pariwisata Polimdo.
“Ini sebagai bentuk kontribusi kami dalam memperkenalkan Bahasa Inggris kepada masyarakat desa Bahowo,” ujarnya.
Selain memperkenalkan bahasa Inggris kepada masyarakat desa Bahowo, kegiatan pengabdian ini juga bertujuan untuk memasyarakatkan jurusan Bahasa Inggris sebagai pilihan studi yang menarik dan berpotensi di masa depan.
“Pekerjaan pemandu wisata atau tour guide merupakan profesi yang cukup menarik. Jadi harus mengerti bahasa Inggris. Sebab para turis tentunya membutuhkan beragam informasi menarik dari objek wisata,” tandasnya.(tha)