MANADO—RADARSULUT—Politeknik Negeri Manado (Polimdo) masuk salah satu perguruan tinggi (PT) percontohan diploma 4 spesialiasasi energi terbarukan bidang solar, hydro dan hybrid untuk semester 7 hingga 8. Dimana di Indonesia ada empat perguruan tinggi yang dipercayakan kementerian.
Peluncuran Diploma 4 Spesialiasasi energi terbarukan menjadi harapan besar berbagai pihak untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Hal itu pula, disampaikan oleh Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Dr Beny Bandanadjaja ST MT. “Proyek Renewable Energi Skills Development (RESD) sangat mendukung program perioritas pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan, vokasi, serta program transisi Indonesia menuju bauran energi yang lebih bersih dan net zero emission pada tahun 2060,” ungkapnya.
“Melalui proyek ini yang dilaksankan di 4 Politeknik terpilih. Kami berharap, bisa dilakukan di Politeknik lainnya diberbagai Provinsi di Indonesia, terutama Indonesia bagian timur dimana pengembangan energi terbarukan akan akan semakin digencarkan,” ujarnya.
Menurutnya, pelibatan mitra industri dilakukan sejak awal dalam pengembangan kurikulum, dosen tamu industri, dan program magang hingga penempatan kerja yang merupakan wujud nyata link and match, dan win-win solution bagi institusi pendidikan, tenaga kerja dan industri.“Jalur penerimaan mahasiswa untuk program D4 peminatan atau konsentrasi energi terbarukan ini dapat dilakukan melalui jalur seleksi Nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), jalur alih jenjang D3 ke D4, dan jalur mandiri di masing-masing Politeknik terpilih mulai bulan Maret tahun ini,” jelasnya.
Begitupun yang disampaikan Pimpinan Pelaksana Proyek RESD, Martin Stottele mengakan Proyek RESD melibatkan beberapa kementrian strategis seperti Kemendikbud ristek. “Kami berharap dapat meluncurkan Diploma 4 Spesialiasasi Energi Terbarukan Bidang solar, hydro, dan hybrid pada tahun 2022 ini bisa di 5 Politeknik, yaitu 4 Politeknik dibawah Kemendikbudristek, dan PEM Akamigas dibawah kementrian ESDM,” tuturnya.
“Program spesialiasi D4 disini tepatnya untuk program pendidikan lulusan Diploma 3 Teknik, atau yang telah mengambil semester 6 Program studi Teknik Mesin, Elektro, dan Sipil untuk mengambil program 1 tahun (Semester 7 hingga 8) energi terbarukan dan mendapatkan gelar sarjana Teknik Terapan,” ucapnya.
Lanjutnya, pelaksanaan proyek diperkuat dengan pendampingan dari lembaga pendidikan di Swiss termasuk Swiss University of applied sciences, dan Swiss federal Institute for vocational education untuk memberikan masukan best practices di bidang vokasi dan kerja sama industri.
“Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik Surya (PTLS), pembangkit listrik hybrid Surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) melalui: Penciptaan program D4 peminatan energi di 5 Politeknik negeri. Kemudian, peluncuran program pelatihan energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja, serta penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan di Indonesia,” cetusnya.