Manadoradarsulut.com–pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) legislatif 2024 tinggal menghitung hari. Khusus calon anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) RI daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara (Sulut) terdapat deretan nama beken dari sejumlah partai politik.
Namun, ada satu nama figur digadang-gadang layak untuk menduduki satu dari enam kursi wakil Sulut di Senayan pada 14 Februari mendatang. Dia ada Samsurijal Mokoagow. Caleg DPR RI partai Gerindra nomor urut 3 itu, merupakan putra asli Bolmong Raya (BMR).
Memiliki segudang karir di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), kak Sam sapaan akrabnya belum lama ini telah purnabakti dari korps cokelat muda tersebut. Samsurijal pun memilih jalan politik dengan menjadi caleg DPR RI sebagai kelanjutan pengabdiannya terhadap bangsa dan negara.
Memilih Gerindra sebagai kendarannya bukan isapan jempol belaka. Kedekatannya dengan Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto yang kini adalah calon presiden RI sudah terjalin sejak lama. Sehingga itu, sosok yang akrab juga dipanggil Aba Qanita itu memantapkan diri bertarung melalui Gerindra di kontestasi pemilu 2024.
Memulai karirnya di kepolisian, Samsurijal pertama kali bertugas di Polresta Manado. Sedari kecil memiliki tekat untuk meraih cita-cita yang tinggi, karir kak Sam di Polri tak tanggung-tanggung hingga mencapai Mabes Polri. Berbagai pendidikan, pelatihan serta penugasan sudah dilaluinya. Tak hanya dilevel nasional, dikancah internasional pun disabet.
Karir pendidikan dan penugasan Samsurijal berawal dari dirinya mengikuti pendidikan Controlled Deliveries Investigation On Airport Interdiction, di Bangkok Thailand pada tahun 2001. Masih di tahun yang sama Sam mengikuti pendidikan INDEC di Singapura. Setelah itu, di tahun 2003 mengikuti pendidikan perpolisian masyarakat di Kyoto, Jepang Comparative Study Of Police Sistem.
Pada tahun 2004 Sam bersama Polri bekerjasama dengan kepolisian kepolisian Ghuangdong China dalam misi operasi Narcotics Joint Operation and Intelegence. Di tahun 2006 bersama kepolisian anti narkoba Diraja Malaysia (PDRM) dalam Operasi bersama Pemberantasan Narkoba.
Tahun 2008 bersama kepolisian Federal di Melbourne, Australia ; Elevent On Precursor.
Masih di tahun yang sama memimpin langsung operasi “Tiger Tan” yang melibatkan kepolisian Singapura, Belanda dan Unit DEA Amerika Serikat. Masih ditahun yang sama pula dirinya ikut terlibat dalam tukar informasi di Singapura bersama perwakilan DEA Amerika di Singapura.
Terakhir, atas keberhasilannya dan tim memimpin operasi penangkapan seorang gembong narkoba paling dicari kepolisian Australia sehingga Samsurijal mendapat penghargaan dan medali dari kepolisian Federal Australia.
Sementara itu, saat ia bertugas di Direktorat Narkoba Bareskrim Polri, tak sedikit penangkapan terhadap gembong narkoba serta mengungkap pabrik-pabrik narkoba baik di apartemen maupun pabrik rumahan. Dari keberhasilannya ini Sam kerap mendapat atensi publik dan media nasional. Prestasinya pun selalu mendapat apresiasi dari pimpinan Polri saat itu.
Pengungkapan jaringan peredaran narkoba oleh Samsurijal tersebut, tentunya banyak memotong mata rantai ratusan ribu narkoba yang terancam beredar di masyarakat. Tak bisa dibayangkan kerusakan generasi muda. Dari sini sangat jelas kontribusi Samsurijal dalam misi penyelamatan masa depan anak bangsa.(**)