Kelangkaan Minyak Goreng, Faperta Unsrat Bahas Tentang Perkelapaan di Sulut Kerjasama ICC dan Kementan

MANADO–Sesuai dengan visi dan misi akan membangun kerjasama serta membawa Fakultas Pertanian (Faperta) Unsrat lebih unggul dan maju.Karena itu Jumat (17/3/2022) Dekan Faperta Unsrat Ir Dedie Tooy,PhD, MS melaksanakan diskusi tentang perkelapaan yang dilaksanakan di ruang diskusi dekanat Faperta yang mengambil thema kolaborasi gelorakan kelapa sebagai komoditi dengan produksi dan unggulan di Sulut.
Menurut Dekan Ir Dedie Tooy,PhD,MS, diskusi ini merupakan tindak lanjut kerjasama ICC ,Balitpalma, Balai Karantina dengan Faperta Unsrat tahun lalu bersama pemprov Sulut juga kabupaten / kota di Sulut.”Jadi diskusi ini adalah lanjutan.Dan kami siap bersinergi dengan pemprov,kementan dan Internasiotional Coconut Community Apalagi kelapa saat ini menjadi perbincangan dengan naiknya harga mingak goreng sehingga menjadi kelangkaan,”jelas Tooy yang digadang maju pada bursa pendaftaran bakal calon rektor Unsrat.
Jebolan S3 dari Osaka Perfecture University Jepang mengatakan ada beberapa implementasi yang harus dikerjakan tahun ini yanv dihasilkan dalam diskusi ini.Seperti penelitian pengembangan bersama, Selanjutnya gelorakan produk minyak kelapa rakyat dengan pelatihan dan konsumsi minyak kelapa sehat bagi kelompok tani dan UMKM. ” Alangkah baiknya ada kajian ilmiah minyak kelapa yang harus digelorakan.Dengan kerjasama riset dosen dan mahasiswa bersama balitpalma,BPTP juga Balai Karantina,”jelasnya.
Lanjutnya, setelah itu One Regency one innovation and commercial product.Dengan pembimbingan dan penguji mahasiswa kerjasama BPTP dan Balitpalma.Dengan meningkatkan sosialisasi produk kelapa bernilai tinggi bagi masyarakat yang berdampak ke peningkatan pendapatan.”Balai karantina saling support data dan informasi produk-produk pertanian yang pasarnya jelas dan berdampak pada ekspor,”ujar mantan Kajur Teta ini.
Jebolan S2 Institut Pertanian Bogor ini menambahkan dari diskusi ini diajak terus gelorakan produk inovasi pertanian dan kolaborasi untuk dijadikan pertanian Sulut semakin unggul di internasional.”Karena itu tingkatkan kerjasama lokal maupun dunia,” tambah Dekan Faperta ini.
Pertemuan ini dihadiri Direktur Internasional Coconut Community Dr Jelfina Allouw, Kepala BPTP Sulut Dr Ismail Maskromo, Kepala Balai Karantina Tanaman Kementar RI, Donni Muksydayan Saragih, Kepala Balitpalma diwakili Dr Patrik Pasang , serta semua pimpinan Faperta.

''img tittle='''' src=''https://radarsulut.com/wp-content/uploads/2025/03/baner-bolmut.jpg'' alt='''' width=''728'' height=''90''/>
Penulis: ata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *