MANADO– Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengambil langkah cepat dengan menutup akses masuk ternak babi dari luar daerah yang akan masuk ke Sulawesi Utara.Dengan mewabahnya penyakit demam babi, atau virus African Swine Fever (ASF) kepada ternak babi yang sudah menyebar di beberapa daerah di Indonesia.
African Swine Fever (ASF) yang adalah penyakit pada babi yang menular dan dapat menyebabkan kematian. ASF tidak berbahaya bagi manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat. ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi.
Hal ini diungkapkan Wagub Sulut Steven OE Kandouw kepada sejumlah wartawan, Selasa (7/3/23).
“Pak gubernur sudah mengeluarkan Instruksi gubernur sejak Senin (6/3/23) kemarin, dan melarang ternak babi dari luar daerah untuk masuk ke Sulut, tidak terkecuali babi hutan juga,” tegas Wagub Kandouw yang menginfokan sudah ada 16 kabupaten/kota di Indonesia kena virus tersebut.
Wagub menambahkan, ekspor babi Sulut sudah lumayan tinggi, makanya jangan sampai terjangkit dengan babi dari luar daerah yang sudah terjangkit virus.
“Karena di Sulut babi nya aman, bebas dari virus ASF, makanya di Bolmong, Bolmut, Bolsel dilakukan cek poin, tidak boleh bawah ternak babi dari luar daerah,” tukas Wagub Kandouw sembari menambahkan, Pak Gubernur sudah menginstruksikan kepala daerah dan pihak-pihak terkait agar menuntup akses masuk ternak babi dari luar daerah.
Wagub Kandouw mengungkapkan bahwa ciri ternak babi yang sudah terjangkit virus ASF adalah demam, flu, mencret, tidak nafsu makan sampai menyebabkan kematian.
“Tentunya tidak baik untuk di konsumsi manusia, dan harus dijauhkan dari babi yang sehat,” tandas Wagub Kandouw sembari mengimbau para pemilik peternakan babi di Sulut harus berhati-hati dan waspada.(tha)