MANADO–Senat Unsrat menetapkan tiga nama calon rektor yang meraih suara terbanyak yang dilaksanakan di aula lantai empat rektorat, Senin (21/11) kemarin.
Masing-masing Prof Dr Ir Berty Sompie,MEng, Prof Dr Greevo Gerung,Msc, dan Prof Dr Fabian Manoppo,MAgr
Dimana calon rektor Prof Dr Ir Berty Sompie MEng meraih suara terbanyak. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan itu meraih 32 suara dari 69 anggota senat yang memilih.
Sedangkan Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Ir Grevo Soleman Gerung MSc meraih 19 suara. Dan
Dekan Fakultas Teknik, Prof Dr Ir Fabian Manoppo MAgr meraih 16 suara senat.
Sedangkan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masarakat (LPPM) Unsrat, Prof Dr Ir Jeffrey Kindangen meraih dua suara senat.
Visi Misi Bakal Calon Rektor Unsrat, Perang Gagasan 4 Guru Besar Lulusan Jepang
Sebelumnya Empat bakal calon Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) 2022-2026, Manado, Sulawesi Utara memaparkan visi misi kepada Senat Unsrat di auditorium Unsrat Senin (22/11) pagi.
Pada bakal calon tampil membawa visi misi bergantian.
Tampil berturut-turut, Prof Dr Ir Jeffrey Kindangen DEA, Ketua LPPM Unsrat; Prof Dr Ir Berty Sompie MEng, WR III Unsrat; Prof Dr Ir Grevo S. Gerung MSc, WR I Unsrat dan Prof Dr Ir Fabian Manoppo MSc, Dekan Fakultas Teknik.
Pemaparan visi misi ini menjadi adu gagasan para guru besar lulusan Jepang. Empat bakal calon semuanya menunaikan doktoralnya di negeri Matahari Terbit.
Semuanya kompak membawa Unsrat lebih maju di masa depan. Prof Fabian misalnya, ia mengusung Metaverse sebagai solusi pendidikan perguruan tinggi di Unsrat.
“Kuliah metaverse memungkinkan kita untun menambau kapasitas mahasiswa hingga 40 persen,” kata Fabian.
Sementara, Prof Grevo Gerung mengatakan, ia akan memperkuat skor Unggul Unsrat.
Mantan Dekan Fakultas Perikanan ini salah satu tokoh sentral yang menjadikan Unsrat Unggul.
“Ke depan Unsrat harus bekerja sama dengan perguruan tinggi kelas top 100 dunia,” katanya.
Program-program di Unsrat, kata Grevo akan dikemas berdasar prinsip money follow program. Bukan money follow function.
Sedangkan Prof Berty Sompie mengusung misi agar dosen Unsrat bisa punya lebih banyak kesempatan memiliki paten dan paten sederhana.
“Secara khusus paten dan paten sederhana yang berhubungan dengan sektor industri. Itu yang akan ditingkatkan,” jelasnya.
Terakhir, Prof Jeffrey Kindangen memaparkan, ke depan penelitian akan berbasis skim riset. Mengaku bidang keahlian, minat dosen.
Ia juga bertekad mendorong jumlah guru besar Unsrat. “Kita harus mampu maksimalkan peran dunia digital karena itu sudah terbukti sangat membantu,” tambahnya.(tra)