Gubernur Yulius Sampaikan Tiga Sektor Prioritas di Sulut ke Dubes Ceko di Indonesia

 

MANADO–Satu tangan menyalami dengan hangat, satu lagi memegang cenderamata kristal bening yang merefleksikan cahaya dari langit-langit ruang pertemuan.

Di antara dua kursi merah menyala dan latar dinding bercorak keemasan khas ruang kepala daerah, dua pria berdiri berdampingan: Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus dan Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Mr. Jaroslav Dolećek.

Ada kontras yang menarik di antara keduanya bukan hanya karena perbedaan tinggi badan atau warna kulit, tapi juga latar belakang yang membawa mereka pada titik temu: satu dari timur Indonesia, satu lagi dari jantung Eropa Tengah.

Namun siang itu, keduanya bertemu dalam semangat yang sama menjembatani dua dunia demi satu masa depan: kerja sama antarbangsa yang lebih dekat dan bermakna.

Dengan postur tinggi dan wajah penuh senyum, Mr. Dolećek tak menyembunyikan kekagumannya pada Sulawesi Utara.

“Saya baru pertama kali ke sini, dan pemandangannya luar biasa. Dari pesawat, laut biru dan daratan hijau luas terlihat menyambut dengan tenang.”

Kesan pertama itu pun berlanjut saat ia tiba di Manado. Baginya, Sulut bukan sekadar wilayah, tapi sebuah tempat dengan hospitality alami keramahan yang tak dibuat-buat.

Ia merasa aman dan nyaman, dan mengaku kepemimpinan Gubernur Yulis Selvanus menghadirkan inspirasi baru bagi kerja sama antarnegara.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Gubernur Sulut dengan tenang namun tegas menyampaikan tiga sektor prioritas yang siap dijajaki untuk kolaborasi: pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Tak hanya itu, ia juga mengajak pihak Ceko untuk melihat potensi kerjasama di bidang pengolahan limbah B3, limbah medis, hingga teknologi pengelolaan sampah modern.

Mr. Dolećek menyimak penuh perhatian, lalu menyambut dengan tawaran diplomatik yang strategis: program pertukaran pelajar, kerja sama budaya, dan penguatan promosi wisata.

“Ceko dan Indonesia, khususnya Sulut, punya potensi saling melengkapi. Kami ingin turis Eropa mengenal lebih banyak tentang keindahan kawasan ini.”

Sang Gubernur pun mendorong agar promosi pariwisata Sulut diperkuat di Ceko, bahkan meminta agar Republik Ceko membuka Konsulat Jenderal di Manado sebuah langkah besar untuk mempererat ikatan bilateral secara permanen.

Mr. Dolećek tak sendiri. Sang istri, Magdalena Dolećek, mendampingi dengan anggun. Bersama mereka juga hadir David Subert, sang Asisten Honorary Consul, yang ikut mencermati dan mencatat setiap peluang.

Selama tiga hari ke depan, rombongan Dubes akan melanjutkan agenda kunjungan kerja ke sejumlah wilayah: Likupang sebagai destinasi super prioritas nasional, pantai timur Minahasa Utara, lalu naik ke sejuknya Tomohon dan danau tenang di Tondano.

Di akhir pertemuan, Gubernur Yulis menyerahkan cendera mata sebagai simbol penghargaan dan harapan: bahwa hari ini adalah awal dari kemitraan jangka panjang yang berdampak.

Di tengah sorotan kamera, dua tangan yang saling menggenggam menggambarkan lebih dari sekadar seremonial.

Ia adalah simbol dari dua pemimpin yang mewakili dua bangsa, dua budaya, namun satu cita: membawa rakyatnya pada hubungan yang saling menguatkan.

Dalam ruang penuh wibawa itu, tak hanya diplomasi yang dibangun, tapi juga keyakinan bahwa Sulawesi Utara akan menjadi gerbang kerja sama Eropa-Indonesia yang tak lagi hanya di atas kertas tapi nyata, menyentuh rakyat, dan bertahan melampaui waktu.

Sebagai perpanjangan suara resmi pemerintah daerah, Plh. Kadis Kominfo, Dr. Denny Mangala menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi titik awal sinergi konkret antara Sulut dan Republik Ceko.(tha)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *