Kandouw Promosikan Keunggulan Sulut ke Peserta ISJAI

MANADO–Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven OE Kandouw menghadiri 8th International Symposium of Jurnal Antropologi Indonesia (ISJAI), Selasa (2/8/2022).

Kegiatan yang bertajuk ‘Apa Peran Antropologi di Masa Krisis Multidimensi Ini?’, digelar di Auditorium Universitas Sam Ratulangi.

Simposium Internasional Jurnal Antropologi Indonesia (ISJAI) adalah konferensi antropologi internasional terbesar dan terkenal di Indonesia. Acara ini diprakarsai oleh Jurnal Antropologi Indonesia dalam menyebarkan dan berbagi ilmu dan pengalaman.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia bekerja sama dengan FISIP Unsrat. Peserta simposium terdiri dari para Antropolog dari berbagai negara serta para civitas akademisi yang berasal dari berbagai universitas di seluruh Indonesia untuk mempresentasikan karya lapangan atau penelitiannya tentang Indonesia.

Mengawali sambutannya, Wagub Steven Kandouw atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta simposium di negeri dengan penduduk yang ramah.
Wagub Steven memberikan apresiasi atas terpilihnya Kota Manado sebagai tuan rumah kegiatan ini.

Kandouw pun uga turut mempromosikan keunggulan Sulut di hadapan peserta simposium, yang sebagian berasal dari luar negeri. “Sulawesi Utara adalah provinsi yang paling harmonis di Indonesia. Dan salah satu daerah yang penduduknya memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi di Indonesia,” ujarnya.

“Jadi jika ingin bahagia, atau jika kurang bahagia, silahkan tinggal di sini,” sambung Wagub Kandouw.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Kandouw juga menyampaikan bahwa kesetaraan gender di Sulut adalah yang tertinggi di Indonesia. Salah satu buktinya, ungkap Wagub, Rektor Unsrat dan Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) adalah perempuan. Bahkan pada beberapa waktu lalu, 7 dari 15 kepala daerah di Sulut adalah perempuan.

Lebih lanjut, Wagub mengingatkan kepada peserta simposium bahwa sebagai kaum intelektual agar jangan sampai kehilangan kontak, dan tetap bersosialisasi dengan dunia nyata di sekitar kita.

Wagub juga mendorong kaum intelektual untuk selalu menulis jurnal. “Saya sangat berharap melalui kegiatan ini dapat menghasilkan berbagai hal, serta dapat memecahkan segala masalah, dan segala kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita, tidak hanya di Sulut, di Indonesia tapi juga di seluruh dunia,” tandasnya.

Turut hadir, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Dekan FISIP UI dan Dekan FISIP Unsrat beserta jajarannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *