Lestarikan Budaya , Alelo Serukan Mahasiswa Polimdo Harus Ingat Pengorbanan Pahlawan

 

MANADO–Melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia terus digaungkan Perguruan Tinggi Negeri Politeknik Negeri Manado (Polimdo).

Gelaran kegiatan Apresiasi Budaya Pun digelar sekaligus rangkaikan Hari Pahlawan di Gedung Pusat Administrasi, Senin (18/11/2024).

Seluruh dosen maupun para mahasiswa mengenakan pakaian adat, baik yang ada di Sulawesi Utara maupun setiap provinsi tanah air.

Direktur Polimdo Dra Maryke Alelo MBA menyampaikan generasi muda harus mengingat akan pengorbanan para pahlawan.

“Sebab tanpa Pahlawan kita tidak bisa menikmati kebebasan seperti sekarang ini,” sebut Alelo dihadapan civitas akademika dan mahasiswa.

Lanjut Maryke, banyak pahlawan dalam hidup kita selain pahlawan bangsa.

Orang tua kita juga adalah pahlawan bagaimana mereka berjuang membanting tulang untuk kita boleh kuliah demi meraih kesuksesan.

“Mungkin juga ada kakak-kakak, atau keluarga kita yang berkorban dalam berusaha bahu – membahu agar kita boleh berhasil.

Pengorbanan yang di berikan harus mengucap syukur pada Tuhan,” ujar Alelo.

Demikian halnya di kampus, punya pahlawan seperti para dosen, ada tenaga administrasi, satpam, cleaning service.

“Bisa saja mahasiswa berpikir apa sih tugasnya satpam.

Tidak mengajar, satpam tidak mendidik kita.

Tapi satpam membantu agar supaya mahasiswa bisa menikmati kuliah dengan aman tanpa ada ganguan,” tuturnya.

Alelo menambahkan apa gunanya cleaning service kontribusi mereka berjuang untuk menjaga kebersihan di lingkungan kampus.

“Kita boleh menikmati lingkungan yang bersih karna sumbangsih mereka,” tambah Alelo.

Direktur Maryke Alelo menutup dengan sebuah pantun.

”Janganlah bersifat kagum sebab di dunia ini semu, bila ingin jadi pahlawanku boleh ku tau berapa rekeningmu,” tutut Alelo disambut sorakan dan tepuk tangan para mahasiswa, dosen, pegawai polimdo dan para undangan.

Pesannya agar kebudayaan yang ada tetap dijaga dan lestarikan baik bahasa, budaya dan adat istiadat.

“Karena tugas generasi mudah untuk melestarikan sebab identitas suatu daerah atau bangsa adalah budaya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *