Berita  

Peran Tokoh Agama, Manajemen Resiko, Dan Pilkada Sarana Integrasi Bangsa

BITUNG – Tujuan pemilu adalah membentuk pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Meski demikian penyelengaraan pilkada pada prosesnya tidak terlepas dari persaingan bahkan berujung pada konflik.

Meski legal namun konflik harus dihindari apabila mengarah pada benturan fisik. Dan peran tokoh agama pada situasi ini penting untuk memberikan pemahaman kepada umat bahwa tujuan pemilu adalah membentuk pemerintahan, dari proses yang damai dan menyejukkan.

“Peran tokoh agama tidak sekadar menjadi pemadam kebakaran, tapi juga mendesain, menyiapkan, mengantisipasi (istilahnya kalau dalam pilkada dan pemilihan kepala daerah ada manajemen risiko) sehingga kita menyiapkan sejak awal potensi-potensi problemnya apa sehingga kita bisa mitigasi sejak awal,” ujar Ketua KPU Bitung Deslie Sumampouw saat menggelar Rakor bersama enam lintas Agama di Novotel Manado,jumat (15/11/2024).

Menurut Deslie, tugas KPU sendiri sebagai penyelenggara pemilu bersikap adil, berintegritas dan profesional. “Bagaimana menjaga kedekatan dengan semua peserta pemilu, dengan semua calon, kontestan supaya kemudian integritas, imperialitas lembaga maupun personel KPU dapat dipercaya,” lanjut Deslie.

Deslie pun menyampaikan KPU coba mendefinisikan pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Yakni sebagai ruang menyatukan masyarakat yang berbeda pilihan dan pandangan politik.(Fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *