Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Juliand Berikan Kuliah Umum di Politeknik Negeri Manado

MANADO–Valerie Juliand selaku Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa Bangsa (UN RC) di Indonesia, akhirnya tiba di Bumi Nyiur Melambai pada Rabu (6/7/2022) pagi.

Valerie Juliand mengadakan kuliah umum dengan para mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo), serta meninjau langsung pengembangan ekonomi lokal di Desa Budo Kecamatan Wori, hasil kerjasama dari ILO (International Laborer Organization-salah satu organisasi yang bernaung dibawah PBB) dan Politeknik Negeri Manado.

Dihadapan sekitar 100-an mahasiswa Polimdo, Valerie dalam kuliah umumnya menyampaikan bagaimana kerja serta misi yang di usung PBB, guna tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

PBB merupakan organisasi antarnegara yang unik dimana lembaga ini mempunyai tugas untuk mengelaborasi berbagai konvensi dan perjanjian utama yang menentukan tatanan dunia. Oleh karena itu, penting untuk mempunyai tujuan bersama yang saat ini kita kenal sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya dalam pidato pembukaan acara.

Kepala PBB ini juga menyampaikan apa yang menjadi tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini, yakni perubahan iklim. Dimana manusialah yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya perubahan iklim saat ini.

“Kita berada dalam krisis besar yaitu perubahan iklim. Cara kita hidup sekarang telah merusak planet. Kita terlalu banyak mengambil dari bumi, namun sedikit memberikan kembali. Proyek ILO Bersama Polimanado dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan sangat penting untuk menujukkan upaya kita dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjut Valerie.

Dalam sambutannya, Ia juga mengajak anak muda untuk melakukan perubahan kecil dimulai dari diri sendiri seperti membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan plastik.”
Tidak masalah jika orang di sekitar
Anda tidak melakukan hal yang sama. Tindakan kecil Anda sangat berarti dan akan membawa perubahan di dunia ini,” tutup Valerie Juliand, yang sudah menjabat sebagai Kepala Perwakilan PBB di Indonesia sejak 2020 ini.

Sementara itu, Maryke Alelo, Direktur Politeknik Negeri Manado, menegaskan institusinya telah menjalankan tujuan pembangunan berkelanjutan seperti melestarikan terumbu karang dan hutan bakau, mempromosikan energi terbarukan di sektor pariwisata, dan juga mengembangkan masyarakat lokal.

“Dengan dukungan dari ILO, kami telah mengembangkan program manajemen pariwisata global dimana keberlanjutan menjadi salah satu bagian utama. Kami juga telah memberdayakan masyarakat di Desa Budo untuk mengembangkan pariwisata mereka. Hasilnya, ekonomi dan kehidupan mereka kini semakin bertumbuh,” ucap Alelo.
Melalui proyek Skills for Prosperity (SfP) Indonesia yang didanai pemerintah Inggris, ILO bekerja sama dengan 4 politeknik di Indonesia yaitu Politeknik Negeri Batam, Politeknik Maritim Negeri Semarang, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, dan Politeknik Negeri Manado, untuk pengembangan keterampilan di sektor maritim yang sesuai permintaan industri, serta mengembangkan akses ke pekerjaan layak bagi anak muda, perempuan, dan kelompok termarjinalkan lain.

Di Polimanado, SfP-Indonesia bekerja sama dengan University of Gloucestershire di Inggris, mengembangkan program Manajemen Pariwisata Global yang fokus pada pariwisata berkelanjutan. Bersama Polimanado, SfP-Indonesia juga turut mengembangkan ekonomi masyarakat pesisir Desa Budo melalui rangkaian pelatihan kewirausahaan termasuk edukasi keuangan, badan usaha milik desa, bisnis hijau, dan pengembangan produk ramah lingkungan.

“Tujuan kami adalah untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat pesisir yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu inklusif, berkelanjutan dan memastikan masyarakat sekitar mendapat akses ke pekerjaan yang layak,” ujar Mary Kent, Kepala Penasihat Teknis, Proyek SfP-Indonesia.
“Kami bangga melihat hasil kerja kami terutama untuk Desa Budo yang baru saja mendapat penghargaan sebagai satu dari 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia,” tutup Mary.

Kunjungan dilanjutkan ke Desa Budo dimana Valerie bertemu dengan masyarakat desa yang menunjukkan hasil pengembangan usaha pariwisata dan produk-produk ramah lingkungan yang mereka produksi. Rangkaian kunjungan ditutup dengan penanaman bakau yang menandakan komitmen dalam melestarikan ekosistem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *