Manadoradarsulut.com–Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil menggenjot penguatan kebudayaan di Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (31/08) di Four Point Hotel Manado.
Dengan menggandeng Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Sulut, Kemitraan Partnership, dan The Paideia Institute, Kemendikbudristek menggelar Dialog Kebudayaan dengan tema “Strategi Kebudayaan Sulawesi Utara Menuju Indonesia Emas 2045”.
Tim Diskusi Publik dan Komunikasi Dirjen kebudayaan Kementerian Pendidikan, Rendra kusumawijaya menuturkan, bahwa kegiatan seperti ini akan terus berlanjut.
“Kedepan diskusi-diskusi kebudayaan bukan hanya habis di sini saja melainkan akan berkesinambungan bukan hanya di Sulut melainkan di daerah lain juga. Sekaligus melibatkan lembaga-lembaga seperti NU dan komunitas-komunitas masyarakat kecil lainnya,” tuturnya.
Bersamaan, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Utama (PWNU) Midun Loho juga berharap budaya di daerah perlu diangkat oleh seluruh masyarakat Sulut secara bersama, karena Mbrionya ada di kota Manado.
“Manado adalah Mbrio Kebudayaan di Sulut, kalau perlu budaya tarian-tarian dan lain sejeninya kita selenggarakan parade jalanan untuk meningkatkan gairah kepada generasi-generasi muda,” ujarnya.
Menurut Loho, penting melihat fenomena saat ini yang sangat sulit menemukan diskusi tentang budaya di lintas kalangan, khususnya pemuda.
Dialog publik ini berjalan sukses, dengan melibatkan banyak eleman masyarakat antara lain, Akademisi, Pimpinan Ormas Keagamaan dan Adat, Masyarakat Penghayat Kepercayaan, Mahasiswa, dan juga perwakilan dari calon Gubernur Sulut.(fjr)