Prihatin Warga Stunting, Sangadi Voa’a Gagas Inovasi BERBUAT

Sangadi Voa'a Yuniman Kantohe, saat memaparkan inovasi BRRBUAT dari ide sampai pelaksanaan hingga target yang dicapai kepada warganya di Kantor Desa Voa'a, Senin (06/06/2022)

Bolmut – Prihatin desanya menjadi salah satu lokus Stunting, Kepala Desa (Sangadi) Voa’a Yuniman Kantohe, menggagas inovasi BERBUAT.

Inovasi BERBUAT itu terang Yuniman, sebagai akronim dari Beri Dua Rubu Atasi Stunting.

Warga desa saat mengikuti sosialisasi gagasan inovasi BERBUAT oleh Sangadi Voa’a Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolmut, Senin (06/06/2022)

“BERBUAT ini singkatan dari Beri Dua Ribu Atasi Stunting,” terang Yuniman, usai sosialisasi inivasi BERBUAT, Senin (06/06/2022).

Maksud dari inovasi tersebut tutur Yuniman, pihaknya akan mengumpulkan uang minimal Dua Ribu rupiah dari warganya yang mampu sebagai donasi.

Kemudian, donasi itu disalurkan kepada warganya yang mengalami stunting dalam bentuk bahan makanan bergizi.

“Kami akan mengumpulkan uang minimal Dua Ribu rupiah dari warga desa yang mampu, uang itu akan kami belanjakan bahan makanan bergizi lalu disalurkan kepada warga yang stunting,” tuturnya.

Kegiatan pengumpulan dana tersebut akan dilakukan secara terus menerus sampai benar-benar stunting di desanya teratasi.

“Akan kami lakukan terus menerus, targetnya tidak ada lagi warga stuntint di Desa Voa’a ini,” imbuh Yuniman.

Pada sosialisasi tersebut lanjut Yuniman, warganya sangat menyambut positif.

“Warga menyambut baik, merekan akan bersama-sama mendukung inovasi ini sampai berhasil,” lanjutnya.

Dia berharap, inovasi yang digagasnya itu akan berjalan tanpa hambatan.

Sangadi yang baru dilantik pasa 1 Desember 2021 itu mengaku di Desanya terdapat Tiga anak yang ditemukan stunting.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, ada Tiga anak stunting di Voa’a ini,” kata Yuniman.

Sehingga itu pihaknya memutar otak untuk mengatasi sunting tersebut, mengingat stunting tidak tercover dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2022.

“Pas saya dilantik, musyawarah desa tentang APBDes sudah dilaksanakan, di APBDes juga tidak tertata anggaran penanganan stunting, maka saya putar otak, akhirnya inovasi BERBUAT ini satu-satunya solusi,” tutup Yuniman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *